TAMANSARI WATER CASTLE JOGJA




Jadi dari awal mau liburan ke jogja sudah kita tekankan bahwa kita pergi sama anak yang umurnya 1 tahun, ga terlalu bayi namun juga belum terlalu besar.

Kalo ga sama anakku Aldan mungkin aku bakal sewa mobil atau motor aja buat explore wilayah Jogja dan sekitarnya seperti wilayah Kaliurang, Sleman, wisata baru yang sedang hitz atau wisata alam maupun pantai-pantainya yang menawan.

Jogja benar benar cepat berubah, seiring dengan wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung dan menghabiskan waktu di kota ini. Ada berbagai macam tempat wisata baru yang sungguh menarik perhatian untuk dikunjungi.

Nah berhubung sama si kecil, jadi kita hanya akan mengeksplor di wilayah pusat kota Jogja saja, dan wow ternyata banyak hal yang menarik lho untuk dikunjungi, salah satunya adalah Tamansari.

Awalnya aku yang berfikiran, apaan sih itu Tamansari Water Castle? Itu kan hanya kolam renang para selir sultan dan bangunan-bangunan jadul aja, mau ngapain coba kita kesana. Dan ternyata aku salah besar kawan kawaan, ternyata se estetik itu bangunan bangunan di Tamansari.

Dari ceritaku yang ke Keraton Jogja baca ya, kami bertemu dengan bapak-bapak yang memakai baju abdi dalem, beliau bertanya mau kemana kita? saya jawab mau ke Tamansari. Posisi kami sudah diluar keraton, kata bapaknya Tamansari jauh lebih dekat jika melewati pintu gerbang besar nomor 3 di dalam keraton. Kalau kita mau ke Tamansari lewat luar maka kami akan mengambil jalan memutar lewat perkampungan warga dan itu jauh sekali harus menggunakan taksi soalnya kita bawa bayi.

Beliau menunjukkan arah yang bisa kami lewati dengan membawa stroller memasuki keraton namun strollernya tidak boleh digunakan, dan akupun menyeretnya. Kira-kira kami jalan kaki selama 15 menit dan sampailah di Tamansari, akhirnyaa. Ohya kita jalannya pakai payung ya biar ga panas, jogja panas banget.

Tiketnya Rp. 5000,- seingatku murah meriah sekalii, dan saat kita masuk melewati loket yang dijaga oleh petugas berseragam kaos ternyataaaa Tamansari tidak stroller friendly saudara saudara. Sepanjang perjalanan kita akan bertemu dengan banyak sekali anak tangga. Kita yang langsung lemes gitu.

Awalnya kita yang hanya sellow duduk di samping kolam air yang biru nan jernih itu sambil mikir gimana ini dilanjutin apa enggak? soalnya beneran berat bawa stroller naik turun tangga itu. Sambil gendong anak lagi.

Melihat sekeliling banyak sekali muda mudi yang menghabiskan waktu disini, kata mereka sih pecinta fotografi sangat menyukai tempat ini karena bagus banget di setiap titik tempatnya buat foto. Ga percaya? Cari deh di instagram hesteg #Tamansari wuiih dijamin para kawula muda banyak yang kesini dan meninggalkan jejaknya melalui jepretan yg apik-apik.

Instagram : @dolan_djogjakarta
Instagtam : @asa.hidie

Instagram : @jovi_travel

Malah banyak sekali yang melakukan prewedding pada saat aku kesitu. Bangunan yang kuno, bersejarah, seakan berbicara menunjukkan kemegahan, dan keestetikannya.



Setelah menikmati kesegaran mata di kolamnya maka kita putuskan lanjut aja, eman-eman sudah sampai sini. dan Lokasi kedua yaitu semacam ukiran-ukiran raksasa yang indah banget. karena capek aku sudah ga berminat buat foto-foto.

Jadi Tamansari itu ada banyak titik pusat lokasi, lokasi pertama itu kolam air, lokasi kedua adalah ukiran gedung yang menjulang tinggi, dan ada lagi beberapa lokasi yang masuk ke area perkampungan warga. Kita disuruh mencari cari sendiri tempatnya gitu, eitzz namun banyak pemandu wisata yang menawarkan jasanya untuk memandu menuju kedua titik lokasi yang tersembunyi namun dengan biaya tertentu.

Aku memang udah capek, namun aku lebih memilih mbuntuti rombongan anak anak muda yang kayaknya sudah tau mana jalan jalannya tadi.  Sekalian aku memilih untuk mencari jalan pulang secepatnya karena sepegal itu bawa stroller angkat-angkat naik turun tangga.

Sepanjang kita mencari jalan keluar yang ternyata adalah perkampungan warga aku melihat bangunan-bangunan estetik yang aku ceritakan tadi. Teman-temanku di ig banyak sekali yang foto disitu dan hasilnya memang bagus. Bangunannya kuning dan kena cahaya matahari jadi berkilauan gitu.

Dan akhirnya kita sampai lorong, yang kata orang-orang itu sudah dekat dengan jalan keluar. Lorong nya itu semacam gua, dan bagus banget ada cahaya alami yang ada diatas. Ada semacam musisi jalanan yang nyanyi di tengah-tengah lorong. Seakan lagu mereka ingin menjadi penghantar kita menyusuri lorong ini.



Akhirnyaa kita keluar dari Tamansari. Dan pas aku buka google map kok deket ya lokasi sekarang tempatku sama Alun-alun kidul, jalan kaki lah kita kesana. Lumayan dekat sih, cuma karena tenaga kita habis di Tamansari tadi jadi agak ngos-ngosan.

Dan ternyata suasananya sepi banget, ramenya kalo malem sama odong-odong yang warna-warni itu. Tapi rasa penasaranku terpuaskan sama 2 Pohon Besar di tengah tengah alun-alun yang sering aku lihat di TV ataupun Instagram. Alun alun kidul ini adalah tanah lapang yang luas sekali dengan ada 2 pohon besar di tengah tengahnya.

Banyak cerita dibaliknya tentang kenapa Jogja memiliki 2 Alun-alun. Alun-Alun Utara dan Alun-Alun Selatan. Sungguh benar benar Daerah Istimewa.



Saatnya aku memanggil taksi online dan pulang ke Hotel, ternyata dari Alun-alun kidul itu sebelahnya sudah sentra gudeg Wijilan yang terkenal itu. Sebagai pecinta gudeg aku pasti belilah. Ga ke jogja kalo ga puas puasin makan gudeg.

Jadi, sudahkah kamu memanjakan mata pergi ke Tamansari?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Naavagreen Natural Skincare Sidoarjo

Review Hotel Jogja Murah : OYO 194 Hotel Sapta Gria